THOMAS
JEFFERSON : POLITIK DEMOKRASI SERTA PERANANNYA TERHADAP AMERIKA SERIKAT
Pada bab ini penulis akan membahas hasil
penelitian mengenai permasalahan Presiden Thomas Jefferson politik demokrasi
serta peranannya terhadap Amerika Serikat. Bab ini dibagi menjadi beberapa sub
bab, dimana setiap sub bab menguraikan jawaban atas masalah-masalah yang telah
dirumuskan pada bab sebelumnya. Beberapa sub bab tersebut adalah (1) Biografi
Thomas Jefferson, (2) Pemerintahan Presiden Thomas Jefferson, (3) Jeffersonian Democracy: Politik
demokrasi Thomas Jefferson, (4) Peranan Thomas Jefferson terhadap Amerika
Serikat.
4.1 Biografi Thomas
Jefferson
4.1.1 Latar Belakang
Thomas Jefferson lahir pada tanggal 13
April 1743 di Shadwell, Gloochland, Virginia, Amerika Serikat. Jefferson adalah
anak dari pasangan keluarga yang berada yaitu Peter dan Jane Randolph
Jefferson. Di sisi ibunya Thomas Jefferson adalah keturunan dari bangsawan.
Sedangkan ayahnya adalah berasal dari kelas petani kecil di Virginia. Telah
tercatat dalam sejarah bahwa banyak laki-laki dari Monticello yang berbakat
menjadi petani ataupun filsuf, tetapi kebanyakan mereka telah meninggalkan
jejak kepribadian dan pandangan atas kehidupan politik bangsa mereka.
Pada usia 5 tahun yaitu pada tahun 1748,
Thomas Jefferson sudah memulai pendidikan dibawah bimbingan keluarga di
Tuckahoe. Namun pada tahun 1752 setelah 4 tahun Jefferson menempuh pendidikan,
ia kembali ke Shadwell dan mulai bekerja di sebuah rumah perkebunan. Jefferson
banyak menghabiskan waktu masa kecilnya di Shadwell. Pada tahun 1757 setelah
ayahnya meninggal Jefferson dikirim ke Northam di St James Paroki untuk
mempelajari bahasa latin kepada William Douglas. Ayahnya, Peter, meninggal pada
saat Jefferson berumur 14 tahun dan Jefferson diwarisi tanah seluas 2,750 acre
dan sejumlah budak belian. Setelah belajar dengan William Douglas kemudian
Jefferson menuntut ilmu lagi di Sekolah James Maury di Fredericksville Paroki,
Virgina. Selama di sekolah itu banyak hal tentang pengetahuan yang ia pelajari
diantaranya belajar bahasa klasik Yunani dan Latin, sejarah, sastra, geografi
serta ilmu alam. Jefferson menghabiskan waktu 2 tahun untuk belajar di James
Maury.
Thomas Jefferson dikenal sebagai siswa
yang serius dalam mengikuti pembelajaran. Selain mempelajari ilmu-ilmu dan
sosial mempelajari juga berbagai kesenian terutama menari dan bermain biola.
Kemudian pada tahun 1760 hingga tahun 1762 Thomas Jefferson menuntut ilmu di College
of William and Mary di ibukota Virginia, Williamburgs. Disana Jefferson
mempelajari budaya dan sastra Yunani serta Latin klasik. Selain belajar
Jefferson juga mengajar pelajaran matematika, sejarah alam, metafisika, dan
filsafat moral. Ia menjadi menjadi pengajar favorit dari murid-muridnya. Sama
seperti di James Maury, disini pun Jefferson hanya bertahan 2 tahun, karena
kemudian Jefferson keluar dan belajar hukum kepada pengacara yang terpelajar di
Virginia, George White. Selaim mempelajari hukum Jefferson juga mempelajari hal
lain yaitu belajar sejarah Perancis, Italia, Inggris dan sastra. Jefferson
sangat tertarik terhadap teori ilmiah baru yaitu inokulasi. Demi
ketertarikannya terhadap inokulasi tersebut Jefferson melakukan perjalanan ke
Philadelphia, Pennsylvania, untuk melakukan penelitian inokulasi melawan cacar.
Pada tahun 1767, Thomas Jefferson
membuka praktek hukum sebagai pengacara di Virginia. Jefferson cukup sukses
sebagai pengacara tetapi sumber pendapan utamanya adalah dari tanah peninggalan
ayahnya. Selama membuka praktek hukum tersebut Jefferson menghabiskan banyak
waktu untuk mengawasi perkebunan
Shadwell. Jefferson mengamati pertumbuhan tanaman dan pohon-pohon, menyimpan
catatannya dalam sebuah buku taman khusus. Dia adalah seorang pengamat
lingkungan yang sangat hati-hati, ia menyimpan catatan-catatan seperti suhu,
biaya, resep, serta hal-hal lain yang ia anggap penting. Dalam sebuah tulisan Jefferson
mengungkapkan bahwa “not
a sprig of grass that shoots uninteresting to me” (Microsoft ® Encarta ® 2008).
Sepanjang
hidup Thomas Jefferson buku memegang peranan penting dalam pendidikannya.
Bahkan ketika Revolusi Amerika dan ketika menjadi Duta Besar Amerika di Prancis,
Jefferson mengumpulkan dan mengakumulasi ribuan buku untuk perpustakaan di
Monticello. Berdasarkan saran dari George Wythe Jefferson membangun sebuah
perpustakaan yang besar, dimana hal tersebut juga untuk mendukung pengetahuan
dan pendidikan Jefferson. Jefferson pernah menyatakan bahwa “I cannot live
without books” (www.wikipedia.com) , yang
artinya bahwa “ saya tidak bisa hidup tanpa buku”.
4.1.2
Perjalanan Karir
Pada tahun 1770, Thomas Jefferson mulai
bekerja di tanah kediamannya di puncak gunung di Monticello, yang sekarang
Charlottesville, Virginia. Di tanah tersebut Jefferson membangun sebuah rumah
yang merupakan hasil rancangan Jefferson sendiri dengan menggunakan gaya
arsitektur klasik. Pada tahun 1772, ia menikahi seorang wanita yang merupakan
seorang janda 24 tahun bernama Martha Wayles Skelton. Patty, adalah panggilan
kesayangan Jefferson terhadap istrinya. Pernikahan tersebut memberikan
kebahagiaan tersendiri bagi Jefferson. Namun di balik kebahagiaan itu semakin
hari kesehatan istri Jefferson semakin memburuk, dan akhirnya meninggal pada
tahun 1782.
Kematian istrinya telah berpengaruh
besar terhadap Jefferson, sehingga memberikan pengaruh kembali ke dunia
politik. Sebelum menikah Jefferson ditempatkan di badan pengadilan Virginia
selama 7 tahun, namun selama itu pula Jefferson tidak pernah meninggalkan
ketertarikannya terhadap dunia pertanian. Pada saat pernikahannya Jefferson
selama beberapa tahun menjadi anggota Virginia
House of Burgesses atau Dewan Perwakilan Rakyat Virginia. Dewan ini
merupakan majelis rendah legislatif Virginia, yang sering disebut dengan
Majelis Umum. Jefferson terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Virginia
pada tahun 1768, dan mulai menjabat di kantor Williamburgs pada musim semi
tahun 1769. Pada saat itu Jefferson menulis sebuah esai penting yang dikenal
dengan Jefferson A Sumary View of Rights
of British America, dalam esai tersebut berisi tentang pandangan sekilas
mengenai hak-hak Amerika dari Inggris. Esai tersebut ditulis pada tahun 1774.
Thomas Jefferson dikenal sebagai seorang
liberalis yang kuat dengan ide-ide demokratis. Jefferson mempercayai bahwa
kekuatan politik harus ada di tangan rakyat. Selain itu Jefferson juga
mendukung kebebasan beragama dan media (pers). Pada tahun berikutnya Thomas
Jefferson dipilih menjadi anggota Delegasi Virginia untuk menghadiri Kongres Kontinental
kedua. Thomas Jefferson dianggap sebagai kelompok radikal, karena pendapat dan
tindakannya sering bertentangan dengan perkebunan konservatif di daerah
Tidewater. Selain itu Thomas Jefferson juga dikenal sebagai seorang pembicara
yang miskin, tetapi ia memiliki bakat sastra yang tinggi sehingga Jefferson
sangat dihargai oleh anggota komite ketika Jefferson mengeluarkan resolusi atau
surat-surat umum. Sebagai seorang Burgess,
Jefferson juga aktif dalam dalam peristiwa yang menyebabkan Revolusi Amerika
(1775-1783). Thomas Jefferson menjadi anggota Burgess sampai tahun 1779.
Pada saat tahun 1779 setelah ia keluar
dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Virginia, Jefferson menjadi pengganti
Patrick Henry sebagai Gubernur Virginia. Kemudian pada tahun 1780 Jefferson
dipilih kembali sebagai Gubernur Virginia. Namun pada tahun 1781 Thomas
Jefferson mengundurkan diri dari jabatannya, hal tersebut dikarenakan adanya
serangan Inggris terhadap Virginia dan Jefferson hampir ditangkap oleh Inggris.
Selain itu banyak orang yang tidak senang terhadap masa jabatan Thomas
Jefferson, sehingga pada pemilihan selanjutnya Jefferson tidak terpilih lagi
sebagai Gubernur. Selama masa jabatannya Jefferson menulis sebuah esai yang
berjudul The Statute of Religious Freedom,
hal tersebut berisi tentang kebebasan beragama. Selain itu Thomas Jefferson
juga menulis salah satu buku yang berjudul Notes
of the States of Virginia. Buku tersebut memuat mengenai sikap Jefferson
yang tegas dan terang-terangan dalam menentang perbudakan. Setelah Thomas
Jefferson mengundurkan diri sebagai Gubernur Virginia, ia juga mencoba berhenti
dari urusan politik. Tetapi dengan meninggal istrinya pada tahun 1782 telah
menjadikan Jefferson kembali bergabung dengan dunia politik.
Pada tahun 1783, Thomas Jefferson
dipilih menjadi wakil Virginia di dalam Kongres Amerika Serikat. Selama 6 bulan
Jefferson berhasil menulis kurang lebih 31 dokumen kenegaraan, yang beberapa
diantaranya sangat penting bagi pemerintahan Amerika Serikat. Pada tahun 1784
Jefferson datang ke Prancis untuk sebuah misi diplomatik. Pada awalnya
Jefferson menjabat sebagai komisaris untuk membantu negosiasi perjanjian
komersial di Paris. Kemudian pada tahun 1785 Thomas Jefferson menjadi Duta
Besar Amerika di Prancis menggantikan Benjamin Franklin. Selama 5 tahun
Jefferson menetap di Prancis, terbukti bahwa Jefferson adalah seorang diplomat
yang rajin dan handal. Selama berada di Paris Jefferson tidak menghadiri The
Constitutional Convention di Philadelphia, meskipun Jefferson sebenarnya
mendukung dan mengikuti proses tersebut melalui surat menyurat. Pada awal
September 1785, Jefferson bergabung dengan John Adams melaui surat di London
untuk perjanjian anti-pembajakan dengan Maroko. Perjanjian tersebut disahkan
oleh Kongres pada tanggal 18 Juli 1787. Perjanjian tersebut masih berlaku
sampai sekarang, sehingga perjanjian tersebut disebut perjanjian tidak terputus
terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat.
Pada tahun 1789 Thomas Jefferson kembali
ke Amerika Serikat. Pada tahun tersebut Presiden George Washington mulai
dilantik, Konstitusi yang baru tersebut belum memiliki tradisi yang bisa
dijalani bahkan belum mendapat dukungan rakyat sepenuhnya. Selain itu, pemerintahan
baru juga harus menciptakan mesin pemerintahannya sendiri untuk mengatur segala
kebutuhan keamanan dan kesejahteraan sebuah negara. Kongres akhirnya memutuskan
Thomas Jefferson dijadikan sebagai Menteri Luar Negeri atas perintah dari
George Washington. Kemudian Menteri Keuangan dipegang oleh Alexander Hamilton. Namun
antara Thomas Jefferson dengan Alexander Hamilton sering terjadi pertentangan
terutama dalam hal politik. Mereka memiliki cara pandang politik yang berbeda
sehingga perdebatan sulit untuk dihindari. Jefferson dan Hamilton berdebat
terutama mengenai kebijakan fiskal pendanaan utang perang. Oleh karena itu
dalam sejarah Amerika bahwa Amerika terpecah menjadi dua golongan politik,
yaitu golongan federalis, dimana pendukung politik Hamilton membentuk partai
Federal. Sedangkan pendukung politik Jefferson membentuk partai
Republik-Demokratis yang merupakan anti-federalis.
Dengan terpecahnya sistem politik
tersebut memunculkan persaingan yang cukup kuat dari kedua belah pihak partai
yang berbeda faham tersebut. Pada tahun 1793 Thomas Jefferson memutuskan untuk
pensiun di Monticello, dimana Jefferson terus menentang kebijakan Hamilton dan
Washington. Namun Perjanjian Jay atau Perjanjian London yang diadakan pada
tahun 1794 atas pimpinan Hamilton telah meembawa perdamaian perdagangan dengan
Inggris. Sedangkan disisi lain Madison yang didukung kuat oleh Jefferson ingin
menyerang Inggris tanpa harus berperang.
Thomas Jefferson mencalonkan diri
sebagai presiden dari partai Republik-Demokratik pada tahun 1796. Tetapi ketika
penghitungan suara dimenangkan oleh John Adams, sehingga Jefferson mendapat
posisi sebagai Wakil Presiden (1797-1801).
4.2 Pemerintahan
Presiden Thomas Jefferson
4.2.1 Masa Sebelum Menjadi
Presiden
Sejak awal berdirinya pemerintahan baru
di Amerika Serikat, telah mengalami cobaan yang berat yang hampir memecah belah
keutuhan persatuan dari Amerika Serikat itu sendiri. Peristiwa-peristiwa
tersebut yang dapat diatasi diantaranya seperti pemberontakan di pennsylvania,
perang laut melawan Perancis, permintaan hak negara dari virginia dan kentucky
serta berbagai skema Barat yang merujuk kepada perpecahan.
Pada tahun tersebut yaitu pada tahun
1790 muncul dua sistem partai, yaitu Federal dan Republik-Demokratis. Sepanjang
sejarah Amerika, munculnya kedua partai politik tersebut telah menimbulkan
pertikaian yang kuat antara golongan Federalis dan Antifederalis. Golongan
Federalis dipelopori oleh Alexander Hamilton, politiknya mewakili kepentingan
kaum pedagang perkotaan terutama terhadap pelabuhan. Sedangkan Antifederalis
dipelopori oleh Thomas Jefferson, yang politiknya mewakili kepentingan
orang-orang pedesaan dan wilayah selatan. Selama beberapa tahun Amerika Serikat
berada dalam situasi politik yang waspada dan aktif. Perdebatan kedua partai
tidak hanya menyangkut masalah sosial, tetapi juga masalah kekuasaan
pemerintah. Golongan Federalis mendukung kekuasaan pemerintah pusat. Sedangkan
Antifederalis mendukung kekuasaan negara-negara bagian. Hal tersebut
menimbulkan konflik yang tidak dapat dihindarkan. Puncak dari perdebatan kedua
partai politik tersebut berlangsung pada pemilihan Presiden pada tahun 1800.
Kesulitan di Amerika Serikat bukan hanya
masalah internal saja, tetapi ditambah juga dengan kerumitan masalah
internasional. Hal tersebut dikarenakan merasa ketidakadilan terhadap posisi Amerika
seiring dengan dikeluarkannya traktat yang baru dibuat oleh Jay dengan Inggris,
memakai alasan Inggris yang menyatakan bahwa angkatan laut, dan perahu yang
berlayar ke pelabuhan musuh adalah subjek yang boleh dirampas oleh angkatan
laut Perancis. Setelah diberlakukan traktat tersebut sekitar 300 kapal-kapal
Amerika dirampas oleh Perancis. Selain itu Perancis juga memutuskan hubungan
diplomatik dengan Amerika. Kemudian John Admas mengirimkan tiga orang utusan ke
Paris untuk negosiasi, tetapi hasil laporan menyampaikan bahwa negosiasi baru
bisa dilaksanakan apabila Amerika bersedia untuk meminjamkan uang sebesar $12
juta kepada Perancis.
Peristiwa tersebut memancing kemarahan
Amerika, sehingga menimbulkan peperangan berupa serangkaian pertempuran laut
dengan Perancis yang terjadi pada tahun 1799. Permusuhan antara Amerika
terhadap Perancis akhirnya diadakan Kongres dan mengeluarkan Undang-Undang yang
memiliki dampak buruk bagi kebebasan sipil Amerika. Undang-Undang tersebut
adalah Alien Act ( Undang-Undang Orang Asing) dan Sedition Act (Undang-Undang
Penghasutan). Kemudian dikeluarkan pula Naturalization Act (Undang-Undang
Naturalisasi). Isinya mengenai persyaratan kewarganegaraan yang awalnya 5 tahun
menjadi 14 tahun. Undang-Undang tersebut ditujukan kepada para imigran Irlandia
dan Prancis yang diperkirakan mendukung kaum Republik. Sebagian besar
pendakwaan yang dilakukan berdasarkan Undang-Undang tersebut di atas lebih
meningkatkan dukungan terhadap kaum Republik.
Tahun 1800 merupakan tahun yang penting
bagi masyarakat Amerika. Karena pada tahun ini orang Amerika telah siap untuk
melakukan perubahan terutama dalam hal pemerintahan. Pemerintahan Washington
dan Adams bersama kaum Federalis telah membangun sebuah pemerintahan yang kuat,
tetapi terkadang gagal dalam memegang prinsip bahwa pemerintah Amerika Serikat
harus tanggap terhadap keinginan rakyat. Disisi lain Thomas Jefferson sudah
mendapatkan banyak dukungan dari petani kecil, pemilik toko, dan pekerja
lainnya yang menyuarakan dukungan terhadap Thomas Jefferson. Jefferson mendapat
dukungan yang besar karena ambisinya terhadap cita-cita Amerika.
Thomas Jefferson adalah orang yang
ditakuti oleh lawan politiknya kaum Federalis. Kaum Federalis khawatir
menjelang pemilihan karena dukungan rakyat terhadap Jefferson sudah banyak.
Selain itu kaum Federalis merasa takut jika Jefferson terpilih menjadi
Presiden, maka pemerintahan yang dibangun oleh kaum Federalis selama 12 tahun
akan hilang. Dengan demikian kaum Federalis berasumsi bahwa kekuasaan pusat
akan dikembalikan kepada masing-masing negara bagian, kekuasaan kehakiman akan
mengalami pengurangan, dan sistem administrasi keuangan yang dipegang oleh
Hamilton akan dibongkar dan dihancurkan. Pandangan kaum Federalis terhadap
Thomas Jefferson cenderung negatif, Jefferson dipandang sebagai seorang Atheis
yang akan menyerang gereja-gereja, Jefferson adalah orang munafik bangsawan
yang menyamar menjadi seorang demokrat sebagai motif dasar untuk mendapat suara
dalam pemilihan, dan masih banyak hal negatif lainnya. Pada intinya Jefferson
diragukan oleh dewan konstitusi untuk berhasil menjadi seorang Presiden,
meskipun ia mendapat dukungan yang banyak dari rakyatnya.
Kaum Republik melihat keadaan tersebut
merasakan hal sama dengan kaum Federalis, bahwa pemilihan Presiden akan jatuh
ke partai Federal. Dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat 1800, disebut juga
dengan Revolusi 1800. Hal tersebut dikarenakan pada pemilihan kali ini tidak
dimenangkan kembali dari kaum Federalis, ditandai dengan kekalahan John Adams
dalam pemungutan suara yang berbeda tipis dari Thomas Jefferson.
4.2.2 Pemerintahan
Presiden Thomas Jefferson (1801-1809)
Pada tanggal 4 Maret 1801 Thomas
Jefferson dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat dengan Wakil Presiden Aaron
Burr. Hal tersebut dikarenakan Aaron Burr dan Thomas Jefferson mendapatkan
suara yang sama untuk Electoral Votes. Sesuai dengan konstitusi maka keputusan
diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, dan akhirnya terpilih Thomas
Jefferson. Sementara itu John Adams pensiun sebagai Presiden meninggalkan
Washington kembali ke kediamannya di Massachusetts. John Adams bahkan tidak
menghadiri upacara pelantikan atas kemenangan saingan politiknya Thomas
Jefferson. Sumpah jabatan dilaksanakan di Kamar Senat oleh John Marshall di New
Capitol, Washington DC. Pada saat itu Thomas Jefferson didampingi oleh pendamping
dari milisi, dua anggota kabinet Adams, serta beberapa kawan politiknya. Thomas
Jefferson yang diberi julukan “Presiden Rakyat” diterima dengan baik di
sebagian negara bagian yang ditandai dengan perayaan besar di seluruh Uni.
Ketika pelantikan berlangsung Thomas
Jefferson membacakan pidato pelantikannya yang berisi mengenai prinsip-prinsip
yang berlaku secara umum seperti, kebebasan beragama, kebebasan pers, kebebasan
orang dibawah perlindungan Habeas Corpus, keadilan yang sama dan tepat untuk
semua orang, persetujuan mutlak berdasarkan keputusan mayoritas. Pemerintah
harus menahan diri untuk melukai satu sama lain, kebebasan di dalam hal
industri dan perbaikan dan tidak menerima suap. Kebijakan luar negeri harus
menjadi penghubung perdagangan, perdamaian, dan persahabatan yang jujur dengan
semua bangsa, dengan tidak melibatkan aliansi.
Presiden Thomas Jefferson merupakan
Presiden pertama yang dilantik di Washington DC. Jefferson terkenal sebagai
seorang yang tegas kepada lawan politiknya. Misalnya saja ia berusaha
menyingkirkan sisa-sisa kaum Federalis yang masih ada dalam tubuh pemerintahan
dengan cara menghindari serangan langsung.Hal tersebut dilakukan dengan
mencegah unsur-unsur Federalis muncul dalam elit politik, tetapi tetap
meneruskan beberapa kebijaksanaan dalam bidang ekonomi. Usaha Jefferson untuk
membersihkan lembaga pengadilan dari unsur-unsur Federalis gagal untuk dicapai.
Dikarenakan Samuel Chase yang menjabat sebagai Mahkamah Agung dari kaum
Federalis tetap bertahan pada jabatannya. Untuk jabatan menteri keuangan
Hamilton digantikan oleh Albert Gallatin. Pada masa akhir jabatannya yang
kedua, Albert Gallatin telah mengurangi utang nasional. Seiring dengan
gelombang semangat aliran Jefferson meluas ke seluruh negeri, satu per satu
negara bagian menghapus kualifikasi pemilikan tanah untuk pemungutan suara dan
mengeluarkan undang-undang yang lebih manusiawi bagi orang-orang yang memiliki
utang.
Reformasi perbaikan dan pengelolaan
keuangan adalah tujuan yang ingin dicapai oleh Jefferson dan Gallatin dalam hal
perekonomian. Tujuan mereka adalah menetapkan pajak yang lebih rendah serta
mengurangi utang nasional. Langkah yang sangat penting untuk mencapai penurunan
pajak tersebut adalah pencabutan tindakan pendapat internal.
Salah satu keberhasilan politik Thomas
Jefferson selama masa jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat adalah
Louisiana Purchase (Pembelian Louisiana) pada tahun 1803 dari Prancis.
Keberhasilan yang lain yang terkenal adalah kemenangan Amerika Serikat pada
perang di luar negeri (Barbary War), dan penghapusan perdagangan budak. Thomas
Jefferson mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat pada
tahun 1808 dengan terpilihnya Presiden baru yang merupakan Menteri Luar Negeri,
James Madison.
4.3 Jeffersonian
Democracy: Politik
Demokrasi Thomas Jefferson
Setelah menjabat sebagai Presiden Thomas
Jefferson tetap menunjukkan kesederhanaannya di depan publik. Jefferson mulai
melakukan tatacara demokratis dalam tubuh pemerintahannya. Dia meminta kepada
para bawahannya agar menunjukkan sikap egaliter dengan rakyat biasa. Selain itu
Jefferson juga mengeluarkan sebuah aksesi yang datang dengan perubahan yang
diputuskan dalam adat sosial di Mantion Eksekutif. Perubahan tersebut adalah
bahwa Etika formal selama rezim Federalis dihapuskan, dan diganti dengan salah
satu kesederhanaan demokratis. Tetapi Jefferson selalu dituduh sembarangan
dalam hal berpakaian, dan membawa kesederhanaan demokratis di luar batas yang
ditentukan oleh kesopanan resmi. Jefferson sangat jarang menggunakan
pakaian-pakaian yang bersifat formal meskipun ketika ia menjamu makan malam
bersama anggota dewan.
Thomas Jefferson adalah seorang pemimpin
yang mengembangkan republikanisme di Amerika Serikat. Jefferson memberikan
penjelasan bahwa sistem aristokrat Inggris pada dasarnya adalah korup dan pengabdian
Amerika Serikat untuk kemerdekaan kebajikan sipil diperlukan. Prinsip politik
Jefferson sangat dipengaruhi oleh pemikiran dari John Locke, terutama dalam hal
yang berkaitan dengan prinsip hak asasi. Jefferson mempercayai bahwa setiap
orang memiliki hak-hak tertebtu. Jefferson mendefinisikan hak kebebasan sebagai
kebebasan yang sah atas tindakan yang tidak terhalang sesuai dengan kehendak
dalam batas-batas hak yang sama dengan orang lain. Bagi Jefferson, pemerintahan
yang tepat adalah pemerintah yang tidak hanya melarang individu-individu dalam
masyarakat dari pelanggaran terhadap kebebasan individu lainnya, tetapi juga
menahan diri dari kebebasan individu itu sendiri. Namun, Thomas Jefferson juga
tidak mendukung kesetaraan gender, dan menentang keterlibatan perempuan dalam
urusan politik. Karena menurut pendapatnya perempuan hanya sebatas untuk
menenangkan pikiran seorang suami tanpa harus ikut campur dalam pemikiran
politik.
Setelah berakhir pemerintahan
administrasi Federalis dari George Washington dan John Adams, pemilihan
Presiden yang dimenangkan Thomas Jefferson pada tahun 1800, sekaligus merubah
pola pemerintahan dari yang sebelumnya. Filosofi demokrasi Jefferson mulai
mendominasi politik Amerika Serikat pada tahun 1800-1824, bahkan samapai pemerintahan
James Madison dan James Monroe. Selain Jefferson sendiri, juru bicara terkemuka
yang mendukung dan menyerukan prinsip-prinsip Demokrasi Jefferson termasuk
Madison, Albert Gallatin dan John Randolph.
Politik Demokrasi Jefferson ditandai
dengan cita-cita yang disampaikan dalam bentuk pidato dan perundang-undangan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Nilai
politik utama Amerika Serikat adalah demokrasi perwakilan. Artinya warga negara
memiliki kewajiban untuk membantu negara dalam melawan korupsi, terutama
Monarkisme dan Aristokrasi.
2. Amerika
memiliki tugas untuk menyebarkan apa yang disebut Jefferson sebagai Empire of Liberty untuk dunia tetapi
harus menghindari keterlibatan aliansi.
3. Pemerintah
nasional merupakan lembaga untuk kepentingan umum, perlindungan dan keamanan
terhadap bangsa maupun orang atau masyarakat. Hal tersebut harus diawasi dengan
ketat serta diberi batasan didalam kekuasaannya.
4. Pemisahan
antara Gereja dan negara untuk menjaga pemerintahan bebas dari perselisihan
agama. Begitu pun sebaliknya agama bebas dari ikut campur tangan pemerintah.
5. Kebebasan
berbicara dan pers.
6. Semua
orang berhak untuk mengeluarkan pendapat untuk memiliki suara dalam pemerintah.
Perlindungan dan perluasan kebebasan manusia adalah salah satu tujuan utama
dari Demokrasi Jefferson. Selain itu warga negara mempunyai hak untuk
mendapatkan pendidikan tanpa peduli terhadap keadaan maupun status kehidupan.
Namun meskipun demikian banyak para ahli
yang berpendapat bahwa Thomas Jefferson menjalankan demokrasi yang baik, dan bahkan
menjadi pencetus pemerintahan demokrasi di Amerika serikat. Tetapi Kuehnelt –
Leddhin berpendapat bahwa, Demokrasi Jefferson adalah keliru, karena Jefferson
tidak demokrat tetapi sebenarnya percaya dalam aturan elit. Tetapi terlepas
dari itu kesederhanaan serta pemikirannya telah menunjukkan bahwa Jefferson
memang menggunakan pola yang demokrasi selama pemerintahannya menjadi Presiden
selama dua periode.
4.4 Jasa-jasa dan
Peranan Thomas Jefferson
4.4.1 Declaration of
Independence
Pada saat diadakan Perjanjian Paris pada
tahun 1763 tidak menciptakan ketenangan dalam sistem imperium Inggris karena
sangat luas. Kebijaksanaan Inggris terhadap orang-orang Indian juga menunjukkan
lemahnya sistem imperium. Inggris menggunakan kebijaksanaan yang sama dalam
mengatasi masalah orang-orang Indian. Inggris melarang kaum kolonis untuk
melakukan ekspansi ke arah barat untuk mendapatkan lahan baru. Hal tersebut
menimbulkan ketidakpuasan di kalangan kaum kolonis, sehingga muncul
penentangan. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh James Otis yang menentang
kesewenang-wenangan dan otoritas Parlemen Inggris mengenai beberapa aspek
kehidupan kaum kolonis terutama dalam bidang perdagangan. Kemudian penentangan
yang dilakukan oleh Patrick Henry, mengenai hak-hak Privi Council masalah hukum
di Virginia. Perjuangan melawan Inggris dilakukan untuk mengubah sikap
kolonial. Dewan-dewan lokal menolak Rencana Serikat Albany pada tahun 1754.
Selain itu mereka juga tidak bersedia untuk menyerahkan hak otonominya ke badan
lain.
Untuk mengatasi krisis akibat Perang
Tujuh Tahun, Inggris menggunakan daerah koloni sebagai sumber keuangan dengan
mengeluarkan sugar act pada tahun 1764. Pada tahun yang sama pula Inggris
mengeluarkan undang-undang baru yaitu Curency
Act yang melarang koloni untuk mencetak uang sendiri. Dengan dikeluarkannya
undang-undang tersebut otomatis menimbulkan kemarahan dari koloni-koloni dan
mengancam melakukan pemboikotan terhadap barang buatan Inggris sebelum
undanh-undang tersebut dihapuskan. Untuk selanjutnya Inggris kembali
mengeluarkan undang-undang Stamp Act dan
Quartering Act pada tahun 1765. Berulang kali dilakukan penentangan
terhadap kebijakan Inggris tetapi Inggris masih tetap keras mengeluarkan
undang-undang yang merugikan pihak koloni. Hingga pada perkembangan selanjutnya
penentangan tersebut mencapai pucaknya ketika Inggris mengeluarkan
Undang-Undang Teh yang memberikan hak monopoli kepada East India Company untuk melakukan ekspor ke seluruh daerah koloni.
Pada tanggal 16 Desember 1773 kaum kolonis menyamar sebagai Indian Mohawk
menaiki kapal Inggris yang berlabuh di pelabuhan Boston dan membuang muatan teh
ke laut. Peristiwa tersebut dikenal dengan Boston
Tea Party , yang menjadi pemicu terjadinya Revolusi Amerika.
Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat
merupakan pernyataan yang diadopsi dari Kongres Kontinental pada tanggal 4 Juli
1776. Dalam Kongres tersebut diumumkan bahwa 13 koloni Amerika untuk
mendapatkan kebebasan menjadi negara merdeka, dan tidak lagi menjadi bagian
dari Kerajaan Inggris. Pada bulan September 1774, diadakan Kongres Kontinental
I di kota Philadelphia. Kongres dihadiri oleh delegasi-delegasi dari semua
koloni kecuali Georgia. Kongres tersebut dimaksudkan untuk merundingkan keadaan
daerah koloni yang semakin memburuk. Dalam Kongres diputuskan untuk mengajukan
petisi terhadap Raja dalam menentang hak
Parlemen Inggris untuk memberlakukan pajak terhadap daerah koloni Amerika.
Kemudian setelah perdebatan panjang dibentuk Assosiasi Kontinental yang
menyepakati tidak membeli atau menjual semua barang buatan Inggris.
Di Massachusetts muncul ketegangan
antara Inggris dengan koloni, sehingga terjadi pertempuran di Lexington Green.
Ditengah ketegangan tersebut diadakan lagi Kongres Kontinental II di
Pennsylvania State House di Philadelphia pada tanggal 10 Mei 1775. Kongres ini
tidak mencapai kesepakatan mengenai pernyataan kemerdekaan, tetapi menyepakati
perlunya angkat senjata melawan Inggris sesuai usul Jefferson dan John
Dickison.
Semakin kuat pertentangan antara Inggris
dengan koloni-koloni di Amerika ditambah dengan munculnya sebuah karya dari
Thomas Paine yang terkenal dengan tulisannya yang berjudul Common Sense.
Tulisan tersebut memuat mengenai ide baru yang memberikan pemahaman kaum
kolonis di Amerika mengenai arti penting kemerdekaan. Pada tanggal 7 Juni
Richard Henry Lee dari Virginia mengajukan resolusi yang menyatakan bahwa ia
memberikan persetujuan atas kemerdekaan dari Inggris. Sementara itu manuver
politik adalah pengaturan untuk deklarasi resmi kemerdekaan, maka disusun
sebuah sebuah dokumen yang menjelaskan mengenai keputusan yang akan disampaikan
dalam Kongres. Pada tanggal 11 Juni 1776 dibentuk Komite Lima yang terdiri
dari, John Adams dari Massachusetts, Benjamin Franklin dari Pesnnsylvania,
Thomas Jefferson dari Virginia, Robert R. Livingston dari New York, dan Roger
Sherman dari Connecticut, untuk merancang sebuah deklarasi. Kelima dari anggoa
komite tersebut terdapat ketidak pastian
tentang bagaimana proses pembuatan rancangan untuk deklarasi. Karena antara
John Adams dengan thomas Jefferson selalu bertentangan dan tidak sepenuhnya
dapat diandalkan. Maka disetujui oleh anggota Komite yang lain bahwa yang
menulis Draft pertama adalah Thomas Jefferson. Jefferson dalam menulis draft
sendirian tetapi ketika dibuat salinan untuk diserahkan kepada Kongres, ia
berdiskusi dengan yang lainnya sehingga membuat beberapa perubahan. Tanggal 28
Juni 1776, dokumen tersebut diserahkan kepada Kongres, dengan judul A Declaration by the Representatives of the United States
of America, in General Congress assembled.
Pada
tanggal 2 Juli 1776 Kongres menyepakati usulan Richard Henry Lee untuk
mengesahkan pembacaan Deklarasi Kemerdekaan pada tanggal 4 Juli 1776. Pidato
Deklarasi Kemerdekaan dibacakan oleh Thomas Jefferson. Isinya menyatakan bahwa
pada dasarnya pemberontakan merupakan hak alamiah umat manusia untuk mendirikan
pemerintahan baru yang berdasarkan atas keinginan rakyatnya. Kemudian
selanjutnya adalah mengenai tuduhan Raja Inggris yang mengabaikan hak-hak
khusus kaum kolonis, dan protes terhadap pemerintahan Raja yang selalu ikut
campu dalam pemerintahan koloni di Amerika Serikat. Deklarasi kemudian
ditandatangani oleh Thomas Jefferson, Benjamin Franklin, dan John Adams pada
tanggal itu juga yaitu 4 Juli 1776. Sejarawan telah berusaha untuk
mengidentifikasi sumber-sumber yang sebagian besar mempengaruhi kata-kata dalam
deklarasi kemerdekaan. Oleh karena itu Jefferson membuat pengakuan bahwa, dalam
Deklarasi terkandung tidak terkandung ide-ide asli atau individu, tetapi sebaliknya
memberikan pernyataan yang luas bagi pendukung Revolusi Amerika. Setelah
penandatanganan Kongres Deklarasi Kemerdekaan tidak langsung memberikan
kebebasan Amerika Serikat dari ancaman Inggris, tetapi justru terjadi perang
kemerdekaan Amerika Serikat yang berlangsung selama 6 tahun (1776-1783).
4.4.2 Louisiana Purchase: Pembelian Louisiana
Salah satu tindakan
keberhasilan politik Thomas Jefferson selama pemerintahannya sebagai Presiden
Amerika Serikat adalah pembelian Louisiana dari Prancis pada tahun 1803.
Keberhasilan pembelian tersebut telah menjadikan wilayah negara Amerika Serikat
bertambah luas. Proses pembelian tersebut ada kaitannya dengan srangkaian
peristiwa yang terjadi di Eropa. pada awalnya Louisiana merupakan wilayah
kekuasaan Spanyol, tetapi ketika akhir Parang Tujuh Tahun Spanyol menyerahkan
wilayah Louisiana kepada Prancis pada tahun 1800. Thomas Jefferson melihat
kemungkinan bahwa dominasi imperialisme Eropa di Amerika semakin kuat, terutama
ketika Napoleon mampu meredam gerakan revolusi di kepulauan Hispanola dan
menduduki wilayah New Orleans serta menguasai wilayah Louisiana. Maka Thomas
Jefferson berusaha untuk mendapat wilayah Louisiana dengan berbagai cara.
Kemudian Jefferson mengutus James Monroe dan Robert Livingstone ke Paris (1802)
untuk berunding mengenai pembelian Louisiana oleh Amerika Serikat dari Prancis.
Amerika Serikat dalam
pembelian Louisiana dari Prancis juga harus berhadapan dengan saingannya
Inggris yang sama-sama ingin mendapatkan wilayah Louisiana yang kaya akan
sumber daya alam. Namun Amerika segera melakukan upaya diplomatik secara
intensif dengan mengutus Robert Livingstone untuk menemui Menteri Luar Negeri
Prancis. Dalam pertemuan tersebut terjadi tawar-menawar yang cukup menarik
mengenai pembelian Louisiana, yaitu harga yang ditawarkan oleh Amerika Serikat
terlampau rendah menurut pandangan Prancis. Tetapi beberapa minggu kemudian
yaitu pada tanggal 30 April 1803, perjanjian pembelian Louisiana ditandatangani
oleh Robert Livingstone, James Monroe, dan Marbois Barbe di Paris. Thomas
Jefferson mengumkan perjanjian pembelian tersebut kepada rakyat Amerika Serikat
pada tanggal 4 Juli 1803. Senat Amerika Serikat meratifikasi perjanjian pada
tanggal 20 Oktober 1803, dan pada hari berikutnya Presiden Thomas Jefferson
secara resmi telah memiliki wilayah tersebut dan diperbolehkan untuk membentuk
pemerintahan militer sementara.
Penggabungan wilayah
Louisiana yang baru dibeli dari Prancis telah menambah wilayah administrasi
Amerika Serikat semakin luas. Namun tidak sampai disana, pada tahun 1804-1806
Thomas Jefferson memerintahkan untuk melakukan ekspedisi ke arah barat menjelajahi
Sungai Mississippi, Pegunungan Rocky dan ke Sungai Columbia yang bermuara di
Samudera Pasifik. Ekspedisi ke arah barat tersebut dipimpin oleh Meriwether
Lewis dan William Clark. Ekspedisi tersebut dilakukan untuk mengumpulkan
data-data mengenai geografis wilayah. Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi
wilayah baru dan membuka bagian barat Amerika untuk pemukiman penduduk.
Penjelajahan ke Sungai
Columbia yang mengarah ke Samudera Pasifik dimaksudkan untuk menemukan rute air
ke Pasifik dan membangun hubungan perdagangan dengan India Barat. Sebenarnya
ekspansi yang dilakukan Thomas Jefferson ke arah barat serta pembelian
Louisiana ditentang oleh Federalis New England karena akan menimbulkan
disintegrasi sosial di Amerika Serikat. Tetapi justru Thomas Jefferson
mendapatkan dukungan yang besar dari rakyatmya untuk terus melakukan ekspansi
ke arah barat.
4.4.3
Perbudakan
Thomas Jefferson dikenal
sangat menentang perbudakan sebagai lembaga dan ingin mengakhiri perbudakan
tersebut, tetapi berdasarkan bukti sejarah Jefferson sendiri bergantung kepada
tenaga kerja budak, baik di perkebunan maupun dalam kepengurusan rumah
tangganya. Penentangan Jefferson terhadap perbudakan adalah ketika ia menyusun
rancangan Deklarsi Kemerdekaan pada tahun 1776. Thomas Jefferson memandang
bahwa perbudakan adalah suatu kejahatan keji dan merupakan kebejatan moral.
Menurut David Brion Davis mengatakan bahwa, Thomas Jefferson merupakan salah
satu negarawan pertama dalam setiap bagian dari dunia untuk mendukung langkah
konkret untuk membatasi dan memberantas perbudakan Negro.
Di dalam draft pertama
Deklarasi Kemerdekaan, Thomas Jefferson memberikan tuduhan dan penentangan
terhadap Kerajaan Inggris untuk perdagangan budak. Pada pertengahan tahun 1770,
Jefferson mengeluarkan rencana emansipasi secara bertahap di Virginia, dimana
budak anak-anak akan dibebaskan. Thomas Jefferson juga menulis sebuah aturan
semacam tagihan untuk mencegah kulit hitam bebas untuk tinggal atau pindah ke
Virginia. Maka warga kulit hitam harus dideportasi dan diganti oleh penduduk
yang berkulit putih. Khawatir akan terjadi pemberontakan terhadap kulit putih
maka dikeluarkan kebijakan untuk mempersiapkan budak untuk kebebasan,
diantaranya dalam hal pendidikan, emansipasi, dan transportasi tanpa biaya
untuk mengembalikan mereka ke Afrika.
Pada tahun 1778 Jefferson mengeluarkan perintah melalui legislatif
Virginia, salah satunya adalah untuk melarang impor budak dari luar Amerika
Serikat. Davis mengatakan bahwa pengurangan impor budak secara otomatis mengarah pada perbaikan dan penghapusan
perbudakan secara bertahap. Banyak pemilik budak menentang perdagangan budak
internasional, tetapi masih mendukung perbudakan. Mengakhiri impor budak meningkatkan
nilai budak dan menurunkan kemungkinan pemberontakan budak yang berhubungan
dengan pendatang baru. Pada
tahun 1784, Jefferson menulis sebuah peraturan melarang perbudakan di semua
wilayah bukan hanya di wilayah selatan saja, tetapi gagal dengan satu suara.
Ketika Thomas Jefferson berada di Prancis sebagai Duta Besar Amerika Serikat,
Kongres Amerika Serikat mengadopsi sebuah versi yang melarang perbudakan di
Teritori Northwest (sebelah utara Sungai Ohio). Thomas Jefferson adalah seorang
pemimpin yang menghapuskan perdagangan budak internasional, baik untuk Virginia
dan bangsa secara keseluruhan.
Selama masa kepresidennya Jefferson merasa kecewa kepada
generasi muda yang tidak melakukan gerakan apapun untuk menghapuskan perbudakan
di Amerika Serikat. Pada tahun 1806 Thomas Jefferson menyampaikan dalam Kongres
untuk melarang perdagangan budak internasional. Perdagangan budak tersebut
termasuk ke dalam pelanggaran hak asasi manusia. Januari 1808, Thomas Jefferson
menandatangani Rancangan Undang-Undang yang disahkan oleh Kongres dan
perdagangan internasional khususnya budak menjadi ilegal.
Jefferson memandang bahwa antara Amerika Serikat dan Afrika
tidak akan bisa hidup dalam masyarakat. Maksudnya, adalah bahwa orang kulit
hitam tidak mungkin bisa hidup bebas bersama-sama dengan orang kulit
putih.Untuk solusi jangka panjang, Jefferson berfikir bahwa budak harus
dibebaskan, mereka harus dikirim kembali ke Afrika. Jika hal tersebut tidak
dilakukan akan mendorong pemberontakan budak untuk mencari kebebasan. Pada
tahun 1809 Thomas Jefferson menulis kepada Abbe Gregoire dalam sebuah buku
catatannya. Jefferson mengatakan bahwa orang kulit hitam memiliki kecerdasan
terhormat tetapi tidak mengubah pandangannya.
4.4.4 University of Virginia
Thomas Jefferson pensiun menjadi Presiden pada tahun 1809.
Tetapi Jefferson terus aktif dalam urusan publik. Jefferson ingin membangun
lembaga pendidikan tinggi yang bebas dari pengaruh gereja. Pada tahun 1819
Jefferson ia mendirikan University of
Virginia. Setelah dibuka pada tahun 1825, universitas adalah universitas
pertama yang menawarkan batu tulis penuh dengan kursus elektif untuk mahasiswa.
Universitas ini salah satu proyek
konstruksi terbesar di Amerika Utara, Universitas ini terkenal karena berpusat
kepada perpustakaan daripada gereja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar